Tampilkan postingan dengan label Biology. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biology. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Juni 2011

Biocompact 2011: Olimpiade Biologi dan Lomba Daur Ulang Limbah

Senin, 24 Januari 2011

HOW DOES SOAP WORK AS EMULSFYING AGENT?

Asam lemak yang umum dijumpai bersifat tidak larut dalam air, tetapi dapat terdispersi menjadi misel. Di dalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam lemak menjadi sabun. Sabun mandi terutama adalah suatu campuran garam potasium asam lemak.
Sabun
Sabun adalah suatu campuran garam potasium atau sodium dengan asam lemak yang diperoleh dengan mereaksikan keduanya pada suhu 80°–100 °C dalam proses yang disebut saponifikasi.
Sabun K+ atau Na+ bersifat amfipatik, dengan gugus karboksilnya yang bermuatan negatif, diimbangi oleh K+ atau Na+ yang bermuatan positif.
Gugus karboksil  yang menyusun bagian kepalanya bersifat polar, sedangkan bagian rantai hidrokarbonnya merupakan ujung nonpolar.

Mekanisme Kerja Sabun dalam Mengemulsikan Lemak
Sabun K+ atau Na+ mempunyai sifat mengemulsi[1]kan senyawa berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, dengan mekanisme terperinci sebagai berikut:
1.      Ekor sabun yang hidrofobik (nonpolar) memanjang ke dalam tetes lemak, sedangkan kepala molekul sabun yang hidrofilik (polar) menghadap ke air
2.      Sabun memberikan mantel hidrofil mengelilingi tetes lemak
3.      Sabun membentuk dispersi atau emulsi yang halus dan stabil
4.      Lemak terdispersi menjadi tetesan dengan adanya sabun.
Akan tetapi, sebagai catatan, tidak semua sabun dapat mengemulsikan lemak. Sabun Ca2+ dan Mg2+ dari asam lemak bersifat tidak larut dalam air, sehingga tidak dapat mengemulsikan senyawa berminyak. Jenis sabun ini mengendap sebagai gumpalan putih yang tidak larut. Sebagai contoh, sabun mandi yang digunakan dalam air dengan tingkat kesadahan tinggi[2] akan mengandung Ca2+ dan Mg2+ sehingga tidak dapat mengemulsifikasikan lemak sebagaimana seharusnya.


[1] Emulsi: Emulsi adalah suatu sistem disperse yang tidak stabil dari dua atau lebih cairan yang tidak larut atau berbeda tegangan permukaan satu sama lain. Secara umum, emulsi merupakan system yang terdiri dari dua fase cair yang tidak bercampur, yaitu fase dalam (internal) dan fase luar (eksternal). Komponen emulsi: a) fase dalam (internal), b) fase luar (eksternal), dan c) emulsifiying agent (emulgator).

[2] Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat

Rabu, 29 September 2010

Soil and Nutrition

Plant needs nutrition, just like us, in the form which we called mineral. I'noe, buddies, you'll be need this information since we have the midterm exam. Haha. Alrite, go for it


if the previous link encountering problem, try this one.

Have a good learning strategy.




Kamis, 09 September 2010

Transpiration: The Sweating Plant?

Plants lose gallons of water every day through the process of transpiration, the evaporation of water from plants through pores in their stomates, cuticle, or lenticels. Here is some of animations that will help you to understand its process, the enviromental factors and how they influence the transpiration itself, and so on.


Credits to Ms. Yuni Sri Rahayu, our Plant Physiology lecturer, and her clear-cut explanation...


1. Transpiration and The Environmental Factors
2. Simplast and Apoplast in Closely Looks
3. Water Movement in Plant
4. Stomatal Mechanisms


Have a good time. Ignorance is not a bliss, at any cost.